Demi Gaya Hidup ini 4 Penyebab Utama Orang Nekat Berutang

Gaya Hidup Mewah

TradesphereFx – Di era media sosial dan kehidupan serba instan, memenuhi gaya hidup mewah bukan lagi sekadar keinginan, tapi sering kali menjadi “tuntutan sosial” yang tidak tertulis. Banyak orang berusaha keras menampilkan citra sukses, mapan, dan glamor di dunia maya. Sayangnya, demi menjaga citra tersebut, tak sedikit yang terjebak dalam perilaku konsumtif berlebihan hingga berani berutang — bahkan kepada teman sendiri — hanya demi terlihat lebih “wah”.

Fenomena ini disorot dalam unggahan akun resmi milik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), @kontak157, yang memperingatkan masyarakat akan bahaya utang untuk keperluan gaya hidup. Dalam unggahan tersebut, OJK menyatakan bahwa gaya hidup kerap kali menjadi jebakan yang membuat orang melampaui batas kemampuannya, hingga nekat meminjam uang dan berisiko menipu teman dekat.

“Demi hidup mewah, dia rela ngutang sana-sini. Eh, ujung-ujungnya malah nipu teman sendiri,” tulis @kontak157 dalam unggahan pada 25 Mei 2025.

4 Penyebab Utama Orang Nekat Berutang untuk Gaya Hidup

OJK mencatat setidaknya ada empat penyebab umum mengapa seseorang berani berutang, bahkan sampai merugikan orang lain, demi memenuhi standar hidup yang tinggi:

  1. Ingin Terlihat Sukses di Media Sosial
    Dorongan untuk selalu terlihat berhasil dan bergaya mewah di platform digital membuat banyak orang memaksakan diri. Gaya hidup virtual ini memicu tekanan sosial yang besar.
  2. Gaya Hidup Melebihi Pemasukan
    Pengeluaran yang lebih besar dari pemasukan bulanan adalah tanda bahaya yang banyak diabaikan. Ketidakseimbangan ini membuat utang seolah menjadi solusi cepat.
  3. Akses Pinjaman yang Mudah dan Cepat
    Maraknya aplikasi pinjaman online dan layanan kredit instan menjadikan utang lebih mudah didapat. Padahal, kemudahan ini sering dimanfaatkan tanpa perhitungan matang.
  4. Minimnya Literasi Keuangan
    Kurangnya pemahaman tentang cara mengatur keuangan pribadi, termasuk bagaimana mengelola utang, menjadikan banyak orang terjebak dalam lingkaran hutang berkepanjangan.

Utang Tidak Hanya Sekadar Soal Finansial, Tapi Juga Tentang Mental

Dalam unggahan lanjutan, OJK mengingatkan bahwa utang bukan hanya membebani kondisi finansial, tapi juga memengaruhi kesehatan mental. Rasa bersalah, tekanan untuk membayar, hingga konflik antar teman bisa muncul sebagai dampak dari utang yang tidak sehat.

“Gaya hidup bisa nunggu, mental sehat nggak bisa ditunda. Beban utang itu nyata, jangan sampai kamu tiap malam overthinking ya. Ayo bijak dalam berutang,” ucap narator dari akun OJK.

Solusi: Berutang dengan Bijak dan Bertanggung Jawab

Jika terpaksa harus berutang, OJK menganjurkan masyarakat untuk memastikan bahwa pinjaman yang diajukan sesuai dengan kemampuan untuk membayar. Gunakan dana pinjaman hanya untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan mendesak, seperti kesehatan, pendidikan, atau kebutuhan primer lainnya.

Mengelola gaya hidup juga menjadi kunci penting. Tidak semua hal harus dipenuhi sekarang juga. Tunda keinginan, prioritaskan kebutuhan, dan pahami batas kemampuan finansial diri sendiri. Gaya hidup mewah bukanlah tolak ukur kebahagiaan — kesehatan mental dan hubungan sosial yang baik jauh lebih berharga.

Mengutamakan citra pribadi dengan memaksakan gaya hidup di luar kemampuan hanya akan menciptakan jebakan utang. Lebih buruk lagi, hal itu bisa merusak hubungan dengan orang-orang terdekat, termasuk teman sendiri. Bijaklah dalam berutang, prioritaskan kebutuhan nyata, dan pahami pentingnya menjaga kesehatan finansial sekaligus mental.

Jangan sampai hanya demi terlihat mewah, kamu kehilangan lebih banyak dari yang bisa kamu bayar.

One thought on “Demi Gaya Hidup ini 4 Penyebab Utama Orang Nekat Berutang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *