Danantara Himpun Dana Jumbo Rp324 Triliun, Gandeng Raksasa Investasi Global dari Qatar, Australia & Tiongkok

Investasi

Danantara Indonesia menjalin aliansi strategis dengan SWF dari Qatar, Australia, dan China, menghimpun dana jumbo hingga Rp324 triliun untuk investasi sektor prioritas seperti hilirisasi, energi hijau, hingga kesehatan.

TradeSphereFX – Dalam langkah ambisius memperkuat posisi Indonesia di lanskap ekonomi global, Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia telah menjalin tiga kemitraan strategis kelas dunia sepanjang semester pertama 2025. Tak tanggung-tanggung, lembaga pengelola aset negara ini berhasil menggandeng tiga sovereign wealth fund (SWF) ternama dari Qatar, Australia, dan China, serta menghimpun komitmen dana investasi yang mencapai Rp324 triliun.

Aliansi internasional ini bukan hanya menandai terobosan dalam pengelolaan investasi publik, tetapi juga menunjukkan bahwa Indonesia kini bukan sekadar tujuan investasi pasif, melainkan mitra pengelola investasi global yang kredibel dan adaptif.

Kemitraan Strategis Global Dimulai dengan Qatar

Kemitraan besar pertama terjalin pada 15 April 2025, saat Danantara Indonesia dan Qatar Investment Authority (QIA) menandatangani perjanjian pembentukan dana bersama senilai US$4 miliar (sekitar Rp64,8 triliun). Fokus utama investasi diarahkan ke tiga sektor strategis nasional: hilirisasi industri, energi terbarukan, dan layanan kesehatan.

Sektor-sektor tersebut merupakan bagian integral dari agenda transformasi ekonomi Indonesia di bawah pemerintahan saat ini, yang mendorong nilai tambah industri dalam negeri dan kemandirian ekonomi melalui inovasi dan keberlanjutan.

Future Fund Australia: Dukungan Diplomatik dan Tata Kelola

Selang sebulan kemudian, tepatnya 16 Mei 2025, kerja sama kedua diumumkan saat pelaksanaan Indonesia-Australia Annual Leaders’ Meeting di Jakarta. Dalam kesempatan tersebut, Danantara menjalin kolaborasi dengan Future Fund, lembaga SWF milik pemerintah Australia yang mengelola aset lebih dari AUD 300 miliar.

Lebih dari sekadar kerja sama finansial, Australia secara terbuka mendukung keanggotaan Danantara Indonesia dalam International Forum of Sovereign Wealth Funds (IFSWF). Ini adalah forum internasional yang mendorong praktik good governance, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset negara.

Dengan langkah ini, Danantara tidak hanya memperoleh akses terhadap dana global, tetapi juga mengintegrasikan standar tata kelola kelas dunia dalam operasionalnya.

Terobosan ASEAN–Tiongkok bersama China Investment Corporation

Kemitraan strategis ketiga datang dari Timur. Pada 25 Mei 2025, Danantara resmi menandatangani nota kesepahaman dengan China Investment Corporation (CIC), salah satu SWF terbesar dunia yang dikenal mengelola cadangan devisa Tiongkok.

Kolaborasi ini bertujuan membentuk platform investasi ASEAN–China, dengan target sektor-sektor prioritas seperti manufaktur, teknologi, layanan kesehatan, dan barang konsumsi. Model investasi dirancang dengan prinsip imbal hasil optimal dan dampak pembangunan jangka panjang.

Kerja sama ini memperkuat posisi Indonesia sebagai hub investasi regional, sekaligus menandai integrasi strategi pembangunan domestik dengan ekosistem investasi internasional.

Visi Jangka Panjang: Tata Kelola Kelas Dunia, Risiko Terkelola

Menurut Mohamad Al-Arief, Managing Director Global Relations and Governance Danantara Indonesia, seluruh kolaborasi ini mencerminkan pergeseran paradigma dalam pengelolaan aset negara.

“Bagi kami, setiap kemitraan bukan hanya soal transaksi dana, melainkan bagian dari transformasi kelembagaan. Kami belajar langsung dari para pengelola aset terbaik dunia dan menjadikannya bagian dari arsitektur tata kelola Danantara,” ungkapnya dalam keterangan resmi pada 12 Juli 2025.

Al-Arief menekankan pentingnya membangun sistem yang tak hanya tangguh secara finansial, tetapi juga transparan, akuntabel, dan berkelanjutan. Kerangka manajemen risiko dan model alokasi aset terus ditingkatkan melalui benchmarking global, agar relevan dengan mandat nasional dan tantangan ekonomi mendatang.

Target Ambisius 2025: Aset BUMN, Hilirisasi, dan Dividen Jumbo

Hingga akhir 2025, Danantara menargetkan restrukturisasi aset dan konsolidasi BUMN dengan nilai investasi mencapai US$5 miliar (Rp81 triliun). Fokus investasi diarahkan ke sektor unggulan seperti hilirisasi mineral, digitalisasi, energi hijau, manufaktur, dan ketahanan pangan.

Tak hanya itu, Danantara juga memproyeksikan pendanaan awal sebesar US$20 miliar (Rp324 triliun) untuk lebih dari 20 proyek strategis nasional. Harapannya, portofolio investasi ini dapat menghasilkan dividen tahunan hingga US$8 miliar (Rp129,6 triliun) yang akan menjadi tulang punggung pendapatan negara non-pajak.

Kinerja ini juga mendukung program besar konsolidasi 889 entitas BUMN, yang diarahkan menjadi motor pertumbuhan ekonomi nasional di bawah arahan langsung Presiden.

Indonesia Naik Kelas sebagai Mitra Investasi Global

Dengan pencapaian ini, Danantara Indonesia menunjukkan bahwa negara berkembang seperti Indonesia bisa berdiri sejajar dengan pengelola aset terbesar dunia. Bukan hanya menarik investasi masuk, tetapi juga mampu merancang, mengeksekusi, dan mempertanggungjawabkan pengelolaan dana publik secara modern.

“Ini bagian dari upaya membangun fondasi yang kuat untuk mengelola aset bangsa secara berkelanjutan, transparan, dan berpihak pada pembangunan jangka panjang,” tutup Al-Arief.

One thought on “Danantara Himpun Dana Jumbo Rp324 Triliun, Gandeng Raksasa Investasi Global dari Qatar, Australia & Tiongkok

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *