IHSG Menguat 0,65%, LQ45 Melompat di Awal Perdagangan

hsg

IHSG menguat 0,65% pada pembukaan Rabu (10/12/2025), didorong sektor infrastruktur dan energi. BUMI, EXCL, dan ISAT memimpin top gainers LQ45.

TradeSphereFx – IHSG Menguat pada awal sesi perdagangan Rabu (10/12/2025), menunjukkan optimisme pelaku pasar terhadap stabilitas ekonomi nasional. Pada pukul 09.00 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 56,45 poin atau 0,65% ke level 8.712,42. Kenaikan ini mencerminkan respons positif investor terhadap pergerakan mayoritas sektor serta performa emiten-emiten besar dalam indeks LQ45.

Penguatan IHSG pada pembukaan tidak hanya terjadi secara teknikal, tetapi juga dipengaruhi oleh sentimen positif dari tren penguatan beberapa hari sebelumnya. Stabilitas pasar dan harapan terhadap perbaikan sektor-sektor strategis menjadi pemicu utama yang memperkokoh reli indeks pada sesi pagi.

IHSG Menguat pada Pembukaan Perdagangan

Pada awal sesi, IHSG Menguat cukup solid, ditopang oleh lonjakan 328 saham yang bergerak ke zona hijau. Meskipun demikian, terdapat 77 saham yang melemah dan 244 saham lainnya stagnan. Dominasi saham yang naik ini menunjukkan adanya minat beli yang kuat dari investor, terutama pada kelompok saham blue chip yang secara historis lebih tahan terhadap fluktuasi pasar.

Akumulasi pembelian pada saham-saham unggulan menjadi pendorong utama reli IHSG. Investor tampaknya merespons positif perkembangan ekonomi dalam negeri serta stabilitas makro yang cukup terjaga menjelang akhir tahun. Hal ini juga menunjukkan bahwa pelaku pasar lebih percaya diri dalam menempatkan modal pada aset berisiko, termasuk saham-saham sektor infrastruktur dan energi yang hari ini tampil sebagai motor penggerak indeks.

Kinerja Sektoral yang Dorong IHSG

Sektor Infrastruktur Pimpin Penguatan

Sektor infrastruktur mencatatkan kenaikan paling signifikan, yakni 2,77%, dan menjadi katalis utama yang membuat IHSG Menguat pada sesi pembukaan. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya prospek pembangunan fisik serta kebijakan pemerintah yang terus mendorong percepatan proyek strategis nasional.

Sektor Energi Menguat 1,04%

Selain infrastruktur, sektor energi juga memberikan kontribusi besar dengan penguatan 1,04%. Perbaikan harga komoditas global dan potensi kenaikan permintaan energi di kuartal keempat menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja sektor ini.

Sektor Teknologi Turut Menopang

Sektor teknologi bergerak naik 0,48%, meski tidak sebesar dua sektor lainnya. Kenaikan ini tetap berpengaruh dalam mendukung pergerakan IHSG, terutama karena saham-saham teknologi memiliki kapitalisasi pasar yang cukup besar dalam beberapa tahun terakhir.

Sektor Kesehatan Melemah

Sementara itu, sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang melemah, turun 0,35%. Penurunan ini dipicu oleh aksi ambil untung setelah sektor tersebut sempat menguat dalam beberapa pekan sebelumnya.

Top Gainers LQ45: BUMI, EXCL, ISAT

Kenaikan IHSG tidak lepas dari saham-saham LQ45 yang menunjukkan performa positif. Beberapa saham utama yang menjadi motor penguat indeks antara lain:

1. BUMI – Naik 4,41%

PT Bumi Resources Tbk menjadi top gainer LQ45 dengan kenaikan 4,41%. Kinerja ini didorong oleh optimisme terhadap harga komoditas serta prospek industri tambang yang membaik.

2. EXCL – Naik 3,78%

PT XL Axiata Tbk (EXCL) menguat 3,78%, akibat meningkatnya permintaan layanan data dan pengembangan infrastruktur telekomunikasi. Prospek industri telekomunikasi yang stabil membuat EXCL diminati investor.

3. ISAT – Naik 3,33%

PT Indosat Tbk (ISAT) naik 3,33% berkat stabilitas kinerja keuangan dan ekspansi layanan digital yang terus berkembang. Emiten ini tetap menjadi salah satu pilihan utama investor pada sektor telekomunikasi.

Penguatan ketiga saham ini berkontribusi besar terhadap sentimen positif pasar, sehingga IHSG Menguat dan bertahan kokoh di zona hijau.

Top Losers LQ45: SMGR, JPFA, TOWR

Meski mayoritas saham menguat, beberapa saham LQ45 justru melemah:

1. SMGR – Turun 1,72%

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) melemah akibat tekanan biaya produksi dan penurunan permintaan pada industri konstruksi.

2. JPFA – Turun 1,10%

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) merosot karena fluktuasi harga bahan baku pakan ternak, yang membuat investor mengambil posisi defensif.

3. TOWR – Turun 0,90%

PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) terkoreksi ringan akibat aksi ambil untung, setelah sebelumnya mencatatkan tren penguatan.

Volume dan Nilai Perdagangan

Pada sesi pagi, total volume perdagangan mencapai 2,43 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 1,28 triliun. Aktivitas perdagangan yang tinggi ini menjadi indikator kuat bahwa minat investor terhadap pasar saham Indonesia tetap terjaga. Arus beli yang stabil juga memperkuat alasan mengapa IHSG Menguat secara konsisten sepanjang sesi pembukaan.

Analisis Singkat: Faktor yang Membuat IHSG Menguat

Beberapa faktor penting yang memicu penguatan IHSG antara lain:

  • Kenaikan sektor infrastruktur dan energi
  • Sentimen global yang cenderung stabil
  • Prospek pertumbuhan ekonomi nasional yang baik
  • Aksi beli investor institusi pada saham-saham LQ45
  • Kinerja positif emiten teknologi

Kombinasi faktor domestik dan global menjadi fondasi utama yang membuat IHSG bergerak positif sejak awal perdagangan.

Prospek IHSG ke Depan

Tren IHSG Menguat diprediksi bisa berlanjut dalam jangka pendek, asalkan sentimen global tetap kondusif dan aliran dana asing mengalir masuk ke pasar saham Indonesia. Para analis memperkirakan sektor infrastruktur dan energi akan tetap menjadi fokus investor, terutama menjelang akhir tahun di mana aktivitas investasi biasanya meningkat.

Meski begitu, pelaku pasar tetap perlu mencermati dinamika global, pergerakan harga komoditas, serta laporan keuangan emiten agar dapat membaca arah pasar dengan lebih akurat.

One thought on “IHSG Menguat 0,65%, LQ45 Melompat di Awal Perdagangan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *