IHSG Naik 1%: Sektor Bank Melonjak, Investor Tersenyum di Awal Pekan

naik 1

IHSG Naik 1% pada awal pekan ini berkat lonjakan saham bank jumbo seperti BBRI, BMRI, dan BBCA. Simak analisis lengkap faktor pendorong IHSG, pengaruh kebijakan ekonomi Prabowo-Gibran, dan prospek pasar pekan ini.

TradeSphereFx – IHSG naik 1% pada perdagangan Senin (20/10/2025), menandai rebound kuat setelah pekan lalu terkoreksi 4,14% dan sempat menembus di bawah level psikologis 8.000. Hingga pukul 09.25 WIB, indeks masih bertahan di zona hijau berkat dorongan kuat dari saham-saham perbankan dan properti.

Menurut data Refinitiv, sektor finansial memimpin penguatan dengan lonjakan saham bank besar. Sentimen positif ini menjadi napas segar bagi investor yang sempat tertekan oleh aksi jual masif pekan lalu. Para pelaku pasar menilai penguatan ini menunjukkan stabilisasi jangka pendek dan peluang bagi pemulihan menuju akhir tahun.

Saham Bank Jadi Pendorong Utama IHSG

Saham perbankan menjadi motor utama di balik IHSG naik 1% hari ini. Empat bank besar — BBRI, BMRI, BBTN, dan BBNI — kompak melonjak di atas 4% hanya dalam 20 menit pertama perdagangan.

  • BBRI naik 4%
  • BMRI menguat 4,2%
  • BBTN melonjak 4,82%
  • BBNI menambah 4,47%

Kenaikan saham-saham tersebut menyumbang lebih dari 30 indeks poin terhadap IHSG, dengan BBCA menjadi kontributor terbesar sebesar 16,12 poin. Menurut analis pasar modal, lonjakan saham bank didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga global serta kinerja keuangan kuartal III yang solid.

“Sektor perbankan kembali menjadi penopang utama karena ekspektasi likuiditas membaik dan kredit konsumtif meningkat,” ujar analis MNC Sekuritas, dikutip dari CNBC Indonesia.

Sentimen Global dan Risiko Volatilitas

Meski IHSG naik 1%, investor masih disarankan berhati-hati. Ketegangan geopolitik dan ketidakpastian arah kebijakan suku bunga The Fed masih menjadi faktor risiko yang dapat memicu volatilitas tinggi di pasar global.

Pekan lalu, IHSG sempat anjlok lebih dari 3% secara intraday akibat aksi jual investor asing. Kini, pelaku pasar berharap rebound ini menjadi sinyal awal pemulihan, didukung oleh fundamental ekonomi domestik yang relatif stabil dibanding negara lain di kawasan.

Momentum Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kenaikan IHSG juga bertepatan dengan momentum setahun pemerintahan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Banyak analis menilai, arah kebijakan ekonomi pemerintahan baru mulai menunjukkan hasil yang konkret dan menumbuhkan kepercayaan pasar.

Selama setahun terakhir, pemerintah telah meluncurkan berbagai kebijakan strategis, antara lain:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
  • Sekolah Rakyat untuk pemerataan pendidikan
  • Reformasi kelembagaan BUMN
  • Stimulus Ekonomi 2025 untuk menjaga daya beli masyarakat

Kebijakan tersebut menunjukkan orientasi kuat pada penguatan ekonomi rakyat, sambil menjaga stabilitas fiskal dan pertumbuhan jangka panjang.

Program Unggulan: Makan Bergizi Gratis dan Sekolah Rakyat

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi simbol utama politik kerakyatan pemerintahan Prabowo. Diluncurkan Januari 2025, program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat yang mencakup siswa sekolah, ibu hamil, dan balita. Tujuannya memperbaiki kualitas gizi generasi muda dan menekan angka stunting nasional.

Namun, pelaksanaannya tidak lepas dari tantangan. Infrastruktur dapur, rantai pasok pangan, serta koordinasi antarinstansi masih perlu diperkuat agar distribusi bantuan berjalan efisien, terutama di wilayah terpencil.

Sementara itu, Sekolah Rakyat menjadi upaya memperluas akses pendidikan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Hingga Oktober 2025, pemerintah telah meresmikan 165 Sekolah Rakyat Rintisan, dan tengah membangun 108 sekolah permanen dengan target selesai Juli 2026.

Reformasi BUMN dan Stimulus Ekonomi 2025

Pemerintah juga mengakselerasi reformasi kelembagaan BUMN melalui pembentukan Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) — lembaga investasi strategis yang bertujuan mengoptimalkan portofolio BUMN dan menarik minat swasta dalam proyek nasional.

Selain itu, Stimulus Ekonomi 2025 diluncurkan untuk menjaga momentum pertumbuhan domestik di tengah tekanan global. Program ini mencakup:

  • Subsidi listrik dan sembako
  • Bantuan Subsidi Upah (BSU)
  • Diskon tarif transportasi umum
  • Program magang nasional bagi tenaga kerja muda

Kombinasi antara program sosial dan stimulus fiskal ini diharapkan menjadi katalis penguatan konsumsi rumah tangga, yang berperan penting menjaga stabilitas IHSG naik 1% di masa depan.

Tantangan dan Harapan Tahun Kedua

Memasuki tahun kedua pemerintahan Prabowo-Gibran, tantangan terbesar adalah memastikan efektivitas implementasi kebijakan. Demonstrasi besar yang terjadi pada Agustus 2025 menandakan masih adanya resistensi publik terhadap beberapa kebijakan, terutama terkait transparansi anggaran dan distribusi program sosial.

Untuk mempertahankan kepercayaan publik dan pasar, pemerintah perlu memperkuat akuntabilitas, mempercepat digitalisasi administrasi, serta meningkatkan koordinasi antar kementerian. Langkah ini penting agar stimulus ekonomi benar-benar tersalurkan tepat sasaran dan memberi dampak nyata terhadap perekonomian nasional.

IHSG Naik 1% Jadi Awal Optimisme Baru

Kenaikan IHSG 1% di awal pekan ini menjadi sinyal positif bagi pasar saham Indonesia. Lonjakan saham perbankan, stabilitas makroekonomi, serta dukungan kebijakan pemerintah memberi alasan kuat bagi investor untuk kembali optimistis.

Meski tantangan global masih membayangi, sinergi antara kebijakan fiskal, reformasi struktural, dan sektor perbankan yang solid diyakini mampu menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *