Investor besar Harimas Tunggal Perkasa melepas 180 juta saham IMPC dalam dua tahap untuk realisasi investasi dan meningkatkan free float saham.
TradeSphereFx – Pemegang saham PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC), Harimas Tunggal Perkasa, tercatat melakukan aksi penjualan sebagian saham yang dimilikinya. Langkah ini terungkap melalui laporan keterbukaan informasi tertanggal 17 Desember 2025, yang menjelaskan adanya dua tahap transaksi penjualan saham IMPC dalam waktu berdekatan.
Aksi tersebut langsung menjadi perhatian pelaku pasar, mengingat jumlah saham yang dilepas tergolong besar dan dilakukan oleh investor dengan porsi kepemilikan signifikan. Meski demikian, pihak pemegang saham menegaskan bahwa transaksi ini dilakukan dalam rangka realisasi investasi dan bukan merupakan sinyal perubahan kendali di dalam perseroan.
Rincian Kepemilikan Sebelum dan Sesudah Transaksi
Porsi Saham Mengalami Penurunan
Sebelum transaksi penjualan, Harimas Tunggal Perkasa tercatat memiliki sebanyak 21,19 miliar saham IMPC atau setara dengan 38,60 persen hak suara. Setelah melepas sebagian sahamnya, kepemilikan tersebut turun menjadi 21,01 miliar saham dengan porsi hak suara sebesar 38,27 persen.
Penurunan porsi kepemilikan ini relatif kecil jika dibandingkan dengan total saham beredar IMPC. Namun, aksi jual tetap menjadi sorotan karena mencerminkan keputusan strategis investor besar dalam mengelola portofolio investasinya.
Tetap Bukan Pemegang Saham Pengendali
Dalam keterangannya, Harimas Tunggal Perkasa menegaskan bahwa pihaknya bukan merupakan pemegang saham pengendali PT Impack Pratama Industri Tbk. Dengan demikian, aksi penjualan saham ini tidak mengubah struktur pengendalian maupun arah kebijakan strategis perusahaan.
Klarifikasi ini penting bagi investor publik untuk menghindari spekulasi berlebihan terkait potensi perubahan manajemen atau strategi bisnis perseroan.
Dua Tahap Penjualan Saham
Penjualan Tahap Pertama
Transaksi penjualan pertama dilakukan pada 15 Desember 2025. Pada tahap ini, Harimas Tunggal Perkasa melepas sebanyak 110 juta saham IMPC dengan harga Rp3.050 per saham. Dengan harga tersebut, nilai transaksi tahap pertama diperkirakan mencapai Rp335,5 miliar.
Harga jual ini mencerminkan kondisi pasar saat itu dan menunjukkan bahwa penjualan dilakukan pada level harga yang relatif tinggi dibandingkan rata-rata pergerakan saham IMPC dalam periode sebelumnya.
Penjualan Tahap Kedua
Selang satu hari kemudian, tepatnya pada 16 Desember 2025, Harimas Tunggal Perkasa kembali menjual 70 juta saham IMPC. Harga jual pada tahap kedua tercatat lebih rendah, yakni Rp2.900 per saham, dengan nilai transaksi sekitar Rp203 miliar.
Secara total, saham yang dilepas dalam dua hari tersebut mencapai 180 juta saham. Adanya perbedaan harga jual antara dua tahap transaksi mencerminkan dinamika pasar serta pergerakan harga saham IMPC dalam jangka pendek.
Tujuan Transaksi Terungkap
Realisasi Investasi
Pihak pemegang saham menjelaskan bahwa tujuan utama dari aksi penjualan ini adalah realisasi investasi. Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi pengelolaan portofolio, di mana investor dapat merealisasikan keuntungan atau menyesuaikan alokasi aset sesuai dengan rencana keuangan dan investasi jangka menengah hingga panjang.
Realisasi investasi oleh investor besar bukanlah hal yang jarang terjadi, terutama ketika saham telah mencapai level harga tertentu yang dianggap optimal untuk dilepas sebagian.
Meningkatkan Free Float Saham
Selain realisasi investasi, tujuan lain dari transaksi ini adalah untuk meningkatkan free float saham IMPC. Dengan bertambahnya saham yang beredar di publik, likuiditas perdagangan saham IMPC di pasar diharapkan menjadi lebih baik.
Peningkatan free float kerap dipandang positif oleh pasar, karena dapat memperluas basis investor dan mengurangi konsentrasi kepemilikan pada pihak tertentu. Likuiditas yang lebih baik juga berpotensi membuat pergerakan harga saham menjadi lebih efisien.
Dampak terhadap Sentimen Pasar
Reaksi Investor Terhadap Aksi Jual
Aksi jual saham oleh investor besar sering kali menimbulkan beragam persepsi di kalangan investor. Sebagian pelaku pasar mungkin menilai langkah ini sebagai sinyal kehati-hatian, sementara yang lain memandangnya sebagai aksi wajar dalam konteks manajemen investasi.
Dalam kasus IMPC, penjelasan yang transparan mengenai tujuan transaksi membantu meredam kekhawatiran pasar, terutama terkait isu perubahan kendali atau prospek bisnis perusahaan.
Stabilitas Fundamental Tetap Jadi Fokus
Meski terjadi aksi jual saham dalam jumlah besar, fundamental perusahaan tetap menjadi faktor utama yang diperhatikan investor. Selama kinerja operasional, prospek pertumbuhan, dan strategi bisnis IMPC tetap solid, aksi jual oleh salah satu pemegang saham tidak serta-merta mengubah pandangan pasar terhadap emiten tersebut.
Investor cenderung menilai langkah ini sebagai penyesuaian portofolio, bukan sebagai indikasi pelemahan fundamental.
Penjualan 180 juta saham IMPC oleh Harimas Tunggal Perkasa yang dilakukan dalam dua tahap pada pertengahan Desember 2025 merupakan aksi strategis dengan tujuan realisasi investasi dan peningkatan free float saham. Kepemilikan saham memang mengalami penurunan, namun tetap berada pada level yang signifikan dan tidak memengaruhi struktur pengendalian perseroan.
Dengan klarifikasi bahwa Harimas Tunggal Perkasa bukan pemegang saham pengendali, pasar mendapatkan kepastian bahwa tidak ada perubahan fundamental dalam tata kelola maupun arah strategis PT Impack Pratama Industri Tbk. Ke depan, fokus investor tetap akan tertuju pada kinerja operasional dan prospek bisnis IMPC di tengah dinamika pasar.