TNI AD memperluas organisasi Kopassus menjadi enam grup untuk memperkuat pertahanan pulau besar Indonesia. Presiden Prabowo meresmikan langkah strategis ini bersamaan dengan pelantikan sejumlah perwira tinggi dan pembentukan komando militer baru.
TradeSphereFx – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) resmi mengumumkan restrukturisasi besar dalam tubuh pasukan elitnya, Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Mulai tahun ini dan akan diperluas menjadi enam grup operasional yang tersebar di berbagai wilayah strategis Indonesia.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Inf Wahyu Yudhayana menjelaskan bahwa penambahan jumlah grup Kopassus merupakan bagian dari implementasi konsep pertahanan pulau-pulau besar yang telah dirancang TNI AD.
“Dengan adanya pengembangan organisasi ini, Kopassus kini memiliki enam grup. Konsepnya adalah setiap pulau besar akan memiliki satu grup yang ditempatkan secara permanen untuk memastikan keamanan dan kesiapan operasi,” ujar Wahyu dalam keterangannya, Selasa (12/8).
Fokus pada Ancaman Pulau Besar
Wahyu menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai respons terhadap potensi ancaman di wilayah strategis Indonesia. Sebelumnya, kekuatan utama Kopassus terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang dinilai kurang ideal dalam menghadapi ancaman yang bersifat lintas wilayah.
“Dengan adanya grup di setiap pulau besar, Kopassus dapat melakukan tindakan cepat ketika ancaman muncul. Unit ini dapat langsung bekerja sama dengan komando wilayah dan Kodam setempat untuk melaksanakan operasi mandiri,” jelasnya.
Menurutnya, pembentukan enam grup baru ini bertujuan agar reaksi militer tidak lagi terpusat, melainkan tersebar merata sesuai kebutuhan pertahanan nasional.
Pelantikan Panglima Baru Pasukan Elite
Perubahan besar dalam struktur Kopassus ini diiringi dengan pelantikan sejumlah perwira tinggi oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satunya adalah Mayjen TNI Djon Afriandi, yang resmi menjabat sebagai Panglima Komando Pasukan Khusus (Pangkopassus).
Selain itu, Mayjen TNI Marinir Endi Supardi ditunjuk sebagai Panglima Korps Marinir (Pangkormar) dan Marsda TNI Deny Muis sebagai Panglima Korps Pasukan Gerak Cepat (Pangkorpasgat). Pelantikan tersebut berlangsung di Lapangan Udara Suparlan, Pusdiklatpassus, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (10/8).
Presiden Prabowo juga mengukuhkan Jenderal Tandyo Budi Revita sebagai Panglima TNI, serta menganugerahkan kenaikan pangkat kehormatan kepada sejumlah perwira purnawirawan, termasuk M. Yunus Sopiyan, Sjafrie Sjamsoeddin, Muhammad Herindra, Agus Sutomo, dan Ali Sadikin.
Penguatan Struktur Pertahanan Nasional
Tidak hanya memperluas struktur Kopassus, Presiden Prabowo juga meresmikan pembentukan sejumlah satuan militer baru, yang meliputi:
- Enam Komando Daerah Militer (Kodam) baru
- 14 Komando Daerah Angkatan Laut (Kodaeral)
- Tiga Komando Daerah Angkatan Udara (Kodau)
- Satu Komando Operasi Udara (Koopsau)
- Enam Grup Kopassus
- 20 Brigade Teritorial Pembangunan
- Batalyon Infanteri Marinir baru
- Batalyon Komando Kopasgat
Dalam sambutannya, Prabowo menegaskan bahwa pembangunan dan restrukturisasi besar-besaran ini adalah bagian dari transformasi militer Indonesia untuk menjawab tantangan geopolitik masa depan.
“Hari ini kita meresmikan berbagai komando baru, batalyon, dan brigade di seluruh matra TNI. Semua ini bertujuan memperkuat pertahanan negara dan memastikan kesiapan menghadapi ancaman apapun,” tegas Prabowo.
Alasan Strategis di Balik Pembentukan 6 Grup Kopassus
Sejumlah analis militer menilai, langkah TNI AD membagi Kopassus menjadi enam grup merupakan bentuk adaptasi terhadap geografi Indonesia yang luas. Dengan wilayah kepulauan yang membentang dari Sabang hingga Merauke, distribusi pasukan elite secara merata dianggap penting untuk:
- Mempercepat respons militer ketika ancaman muncul di wilayah terpencil.
- Meningkatkan kolaborasi dengan satuan kewilayahan seperti Kodam dan komando setempat.
- Mengurangi beban mobilisasi dari Jawa ke wilayah luar, yang sebelumnya memakan waktu dan biaya besar.
Dengan demikian, setiap grup Kopassus akan memiliki peran vital sebagai garda terdepan pertahanan pulau besar sekaligus sebagai unit khusus yang siap melaksanakan operasi strategis.
Pengembangan struktur Kopassus menjadi enam grup merupakan bagian dari visi pertahanan nasional yang lebih modern, adaptif, dan responsif. Langkah ini juga memperkuat kehadiran TNI di seluruh wilayah strategis Indonesia, sekaligus menjadi simbol kesiapan militer Indonesia menghadapi dinamika keamanan regional dan global.
Ke depan, diharapkan restrukturisasi ini tidak hanya memperkuat posisi Kopassus sebagai pasukan elite darat, tetapi juga menempatkan Indonesia pada posisi yang lebih kokoh dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara.
One thought on “Kopassus Resmi Jadi 6 Grup Strategi TNI AD Perkuat Pertahanan Pulau Besar”