Mengherankan, Dana Pensiun Indonesia Tertinggal dari Negara-Negara Terbaik di Dunia

TradesphereFx – Keberhasilan mereka bergantung pada reformasi yang berkelanjutan, transparansi, dan undang-undang yang kuat. Setiap orang menginginkan masa tua yang nyaman, bebas dari masalah keuangan, dan menikmati hasil kerja yang dilakukan selama bertahun-tahun. Apakah, bagaimanapun, sistem pensiun Indonesia sudah cukup untuk mewujudkan impian itu?

Menurut laporan yang dirilis Kamis (12/12) oleh Mercer CFA Institute Global Pension Index 2024, negara-negara seperti Belanda, Islandia, dan Denmark dianggap sebagai pemimpin global dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada para pensiunan mereka.

Negara-negara ini menunjukkan bagaimana sistem pensiun dapat memberikan dukungan yang layak untuk kehidupan para pensiunan dengan memiliki program yang terorganisir, transparan, dan berkelanjutan.

Sebaliknya, banyak negara berkembang, termasuk Indonesia, masih menghadapi tantangan untuk memberikan jaminan pensiun yang memadai kepada penduduknya.

Apa yang membuat sistem pensiun negara-negara teratas begitu luar biasa, dan apakah Indonesia dapat mengambil pelajaran dari keunggulan mereka untuk menciptakan masa tua yang lebih baik bagi penduduknya?

Belanda

Meskipun terjadi sedikit penurunan dari indeks 85,0, sistem pensiun Belanda terdiri dari dua komponen utama:

1. Pensiun publik tetap, juga dikenal sebagai pensiun negara, yang memberikan manfaat dasar bagi seluruh penduduk

2. Pensiun terkait pekerjaan, juga dikenal sebagai pensiun pekerjaan, yang bersifat kuasi-wajib dan didanai oleh kedua pemberi kerja dan karyawan, berbasis perjanjian industri.

Selain itu, sistem pensiun Belanda terus berubah, beralih dari model kolektif ke yang lebih individual. Dengan basis aset yang besar dan regulasi yang ketat, reformasi ini diharapkan terus memberikan keuntungan yang kuat.

Meskipun demikian, beberapa elemen masih perlu diperbaiki, seperti menurunkan utang rumah tangga, memberikan kredit pensiun kepada pengasuh anak kecil, dan meningkatkan perlindungan atas hak anggota.

Islandia

Negara ini dikenal memiliki pendekatan holistik terhadap kesejahteraan pensiunan, dan menempati posisi kedua dengan nilai keseluruhan 83,4. Namun, sistem pensiunnya terdiri dari:

1. Semua warga negara berhak atas pensiun dasar jaminan sosial.

2. Pengujian tambahan pensiun berdasarkan pendapatan.

3. Program pensiun wajib berbasis pekerjaan, yang didanai oleh kontribusi karyawan dan pemberi kerja

4. Opsi pensiun pribadi sukarela.

Keberlanjutan sistem Islandia adalah keunggulannya. Namun, masih ada ruang untuk perbaikan. Misalnya, tingkat utang rumah tangga dapat dikurangi, peraturan yang akan melindungi hak pensiun saat perceraian, dan pengurangan utang pemerintah sebagai bagian dari PDB.

Denmark

Denmark menempati peringkat ketiga dengan nilai indeks 81,6, yang sedikit meningkat dari tahun sebelumnya. Antara laimnya, sistem pensiunnya mencakup:

1. Skema pensiun dasar publik yang memberikan manfaat minimum kepada setiap orang.

2. Tunjangan tambahan yang dievaluasi sesuai dengan kebutuhan.

3. Sistem iuran pasti yang bersifat wajib dan berbasis pekerjaan yang memberikan pensiun seumur hidup.

Denmark memiliki sistem multi aset yang luas. Transparansi tetap menjadi masalah.

Menurut penelitian Mercer, laporan tahunan harus menyertakan proyeksi pendapatan pensiun dan melindungi kepentingan kedua pihak dalam perceraian.

Indonesia Sangat Tertinggal

– Indonesia berada di peringkat 42 dengan nilai keseluruhan 50,2, menurun dari peringkat sebelumnya 51,8. Beberapa komponen utama membentuk sistem pensiunnya:

1. Pegawai negeri sipil yang menerima pensiun berbasis penghasilan

2. Skema manfaat pasti (DB) dan iuran pasti (DC) untuk karyawan sektor swasta

3. Program Jaminan Sosial Pemerintah, yang merupakan program berbasis DC yang membutuhkan biaya dari pemberi kerja dan karyawan.

Tapi ada masalah besar. Ini termasuk cakupan yang masih terbatas, kurangnya dukungan untuk mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan kebutuhan akan regulasi yang lebih baik.

Faktor klarifikasi baru terkait pembayaran anuitas dan penurunan tingkat penggantian pensiun bersih menyebabkan penurunan nilai indeks tahun ini.

Indonesia memiliki peluang besar untuk memperbaiki sistem pensiunnya dengan memperluas cakupan skema berbasis pekerjaan, meningkatkan bantuan bagi kelompok rentan, dan memperkuat sistem regulasi.

Dalam laporan mendatang, Indonesia dapat memperbaiki posisinya dengan komitmen yang kuat.

Belanda, Islandia, dan Denmark dapat menjadi contoh bagi Indonesia.

Keberhasilan mereka bergantung pada reformasi yang berkelanjutan, transparansi, dan undang-undang yang kuat.

One thought on “Mengherankan, Dana Pensiun Indonesia Tertinggal dari Negara-Negara Terbaik di Dunia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *