Sebanyak 142.000 miliarder dunia dan orang superkaya akan berpindah negara pada 2025. Uni Emirat Arab, AS, dan Italia jadi tujuan utama. Simak laporan lengkap Henley Private Wealth Migration Report 2025.
TradeSphereFx – Fenomena perpindahan para orang kaya dunia kian meningkat. Ribuan konglomerat global kini meninggalkan negara asal mereka untuk mencari tempat tinggal yang lebih aman, stabil, dan menguntungkan secara finansial.
Menurut Henley Private Wealth Migration Report 2025, sekitar 142.000 orang kaya dengan aset besar diperkirakan akan berpindah negara sepanjang tahun 2025. Jumlah ini mencerminkan lonjakan tertinggi dalam satu dekade terakhir, menandai pergeseran besar dalam peta kekayaan dunia.
Gelombang Migrasi Kekayaan Terbesar Sepanjang 2025
Laporan yang disusun bersama firma intelijen global New World Wealth menunjukkan bahwa gelombang migrasi ini bukan sekadar tren gaya hidup, tetapi strategi perlindungan aset.
Para analis menggunakan beragam sumber — mulai dari registrasi properti dan perusahaan, aktivitas LinkedIn, lokasi family office, hingga data klien Henley & Partners — untuk memperkirakan jumlah orang kaya yang berpindah tempat tinggal.
Setiap negara tujuan dihitung berdasarkan jumlah jutawan yang masuk dikalikan dengan rata-rata kekayaan bersih per individu. Hasilnya, tercatat variasi besar antarnegara, yang mencerminkan perbedaan daya tarik ekonomi dan politik global.
“Tahun 2025 menjadi titik balik besar. Sebanyak 142.000 jutawan diproyeksikan berpindah negara secara internasional, dan untuk pertama kalinya dalam satu dekade, Inggris memimpin dunia dalam jumlah jutawan yang keluar,” ujar Dominic Volek, Head of Private Clients di Henley & Partners, dikutip dari Business Insider, Kamis (23/10/2025).
UEA Jadi Magnet Utama Para Miliarder Dunia
Negara dengan kebijakan pajak penghasilan nol dan program Golden Visa terbukti menjadi tujuan favorit. Uni Emirat Arab (UEA) menempati posisi teratas dengan proyeksi kenaikan bersih 9.800 jutawan pada 2025, disusul Amerika Serikat (7.500) dan Italia (3.600).
“UEA telah berevolusi dari pusat regional menjadi poros kekayaan global berkat inovasi kebijakan, stabilitas politik, dan infrastruktur kelas dunia,” ujar Volek.
Program Golden Visa UEA yang diperkenalkan pada 2019 dan diperluas pada 2022 memberikan izin tinggal 5–10 tahun bagi investor properti dan pemilik bisnis. Kombinasi keamanan tinggi dan fleksibilitas investasi menjadikannya salah satu skema imigrasi terbaik di dunia.
Amerika Serikat & Italia Menyusul di Posisi Atas
Meski menghadapi ketidakpastian ekonomi dan politik, Amerika Serikat tetap menarik minat besar kalangan kaya dunia, terutama dari Asia, Amerika Latin, dan Inggris. Negara bagian seperti Florida menjadi magnet karena pajak rendah dan iklim bisnis yang ramah, sementara Silicon Valley tetap menjadi pusat bagi para pengusaha teknologi miliarder.
Sementara itu, Italia muncul sebagai bintang baru dalam migrasi kekayaan global. Tarif pajak kompetitif dan beban warisan hanya 4% menjadikannya lebih menarik dibanding Prancis atau Jerman. Kota-kota seperti Milan dan Roma kini mulai dipenuhi investor baru yang membeli properti mewah dan membuka kantor keluarga (family office).
Swiss, Arab Saudi, dan Singapura dalam Sorotan
Swiss masih menjadi magnet abadi bagi kalangan superkaya, terutama dari Inggris dan Skandinavia. Kawasan seperti Zug, Geneva, dan Lugano tetap menjadi destinasi elit meski Zurich menunjukkan tanda penurunan minat.
Menariknya, Arab Saudi mencatat kejutan tahun ini. Banyak HNWI (High-Net-Worth Individuals) asal Saudi yang sebelumnya tinggal di Inggris kini memutuskan kembali ke tanah air karena meningkatnya peluang investasi domestik dan proyek-proyek besar seperti Vision 2030.
Di sisi lain, Singapura mulai mengalami perlambatan. “Pertumbuhan family office di Singapura menurun, dan banyak HNWI kini memilih pindah ke UEA, khususnya untuk sektor jasa keuangan,” jelas Volek.
Eropa Selatan Jadi Pusat Gravitasi Baru Kekayaan Dunia
Portugal dan Yunani kini menjadi sorotan baru. Kombinasi gaya hidup santai, kebijakan pajak ringan, dan program investasi imigrasi sukses menjadikan kedua negara ini semakin diminati kalangan kaya dunia.
- Lisbon dan Algarve di Portugal kini menjadi basis komunitas ekspatriat miliarder Eropa.
- Di Yunani, kawasan Riviera Athena dan Kepulauan Santorini menjadi simbol kemewahan baru di Eropa Selatan.
Namun, negara tujuan tradisional seperti Kanada dan Australia mulai menunjukkan tanda kejenuhan, dengan arus masuk terendah sepanjang sejarah. Kenaikan biaya hidup dan kebijakan pajak yang lebih ketat membuat daya tariknya menurun.
10 Negara Tujuan Favorit Orang Kaya Dunia 2025
- Uni Emirat Arab (UEA)
- Amerika Serikat
- Italia
- Swiss
- Arab Saudi
- Singapura
- Portugal
- Yunani
- Kanada
- Australia
Gelombang migrasi kekayaan global 2025 menunjukkan bagaimana pusat gravitasi kekayaan dunia mulai bergeser dari Barat ke kawasan Timur Tengah dan Eropa Selatan.
Dengan kombinasi kebijakan pajak ringan, stabilitas politik, dan program visa investasi, negara-negara seperti UEA, Italia, dan Portugal berhasil menarik arus modal dan manusia superkaya dunia.
Fenomena ini menandai babak baru dalam distribusi kekayaan global, di mana mobilitas jutawan menjadi strategi utama untuk mempertahankan aset dan kebebasan finansial.