Pasangan mata uang NZD/USD berhasil mengumpulkan momentum menuju level 0,6025 pada pembukaan sesi perdagangan Eropa, Rabu. Dollar Selandia Baru (NZD) mencatat penguatan tipis terhadap Dollar Amerika Serikat (USD) seiring dengan membaiknya sentimen risiko di pasar global. Perhatian investor kini tertuju pada rilis data awal Purchasing Manager’s Index (PMI) Amerika Serikat untuk Juli yang dijadwalkan pada Kamis mendatang.
Kesepakatan AS-China Memberikan Angin Segar
Perkembangan positif datang dari pernyataan juru bicara kedutaan China yang mengonfirmasi bahwa kedua negara telah menyelesaikan detail implementasi dari kesepakatan yang dicapai antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Harapan akan tercapainya lebih banyak kesepakatan dari administrasi Trump menjelang batas waktu tarif yang akan datang telah mendongkrak sentimen pasar dan memberikan dukungan bagi mata uang Kiwi.
Lebih lanjut, Trump mengumumkan melalui platform Truth Social pada Rabu bahwa tarif untuk impor dari Jepang ditetapkan sebesar 15%, turun dari proyeksi awal 25% yang rencananya berlaku mulai 1 Agustus.
Perundingan Lanjutan Menjadi Fokus Utama
Meskipun demikian, para pelaku pasar akan mencermati putaran ketiga dialog tingkat tinggi antara AS dan China yang dijadwalkan pekan depan. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengindikasikan pada Selasa bahwa kemungkinan akan membahas perpanjangan tenggat waktu perdagangan Trump dengan China saat bertemu dengan rekan-rekannya dari Beijing di Stockholm minggu mendatang.
Setiap indikasi meningkatnya ketegangan perdagangan atau ketidakpastian tarif antara kedua raksasa ekonomi tersebut berpotensi menekan Dollar Selandia Baru, mengingat posisinya sebagai mata uang proksi China. Hal ini tidak terlepas dari fakta bahwa China merupakan mitra dagang utama Selandia Baru.
Tekanan Domestik dari Data Inflasi yang Lemah
Di sisi domestik, kenaikan harga konsumen Selandia Baru pada kuartal kedua (Q2) tercatat lebih rendah dari perkiraan, sehingga memperkuat ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) pada Agustus. Kondisi ini berpotensi memberikan tekanan pada NZD terhadap Greenback.
Berdasarkan data Reuters, para trader saat ini memperhitungkan probabilitas sekitar 85% bahwa bank sentral Selandia Baru akan menurunkan Official Cash Rate (OCR) sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan Agustus mendatang.