Pahami arti skor BI Checking 1–5 dan dampaknya pada pengajuan pinjaman. Simak panduan menjaga skor kredit agar peluang disetujui bank semakin besar.
TradeSphereFx – Bagi siapa saja yang pernah atau berencana mengajukan kredit, istilah BI Checking atau kini dikenal sebagai SLIK OJK adalah hal yang wajib diketahui. Sistem ini menjadi salah satu indikator utama bagi bank maupun lembaga pembiayaan untuk menilai kelayakan seorang calon debitur. Mengetahui arti skor BI Checking tidak hanya membantu Anda lolos proses verifikasi, tetapi juga menjaga reputasi finansial jangka panjang.
Apa yang Dimaksud BI Checking dan SLIK OJK?
BI Checking dulunya adalah sistem yang dikelola Bank Indonesia untuk merekam riwayat pembayaran kredit seluruh nasabah. Nama resminya saat itu adalah Sistem Informasi Debitur (SID). Namun sejak 1 Januari 2018, pengelolaannya resmi beralih ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan nama baru Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).
Fungsi SLIK adalah menghimpun dan menyajikan data lengkap terkait pinjaman, status pembayaran, besaran cicilan, hingga catatan tunggakan. Data inilah yang menjadi pertimbangan bank untuk memutuskan apakah pengajuan kredit akan disetujui atau tidak.
Pentingnya Skor BI Checking dalam Penilaian Kredit
Skor BI Checking mencerminkan seberapa disiplin seseorang dalam membayar kewajiban cicilan. Rentang skor mulai dari 1 hingga 5 menggambarkan kolektibilitas kredit, atau tingkat kelancaran pembayaran.
Menurut Kementerian Keuangan, kolektibilitas adalah klasifikasi status pembayaran pinjaman yang digunakan bank untuk mengukur peluang dana yang dipinjamkan bisa kembali tepat waktu.
Kategori Skor BI Checking Berdasarkan Kolektibilitas
Mengacu pada ketentuan Bank Indonesia, berikut adalah detail tiap skor:
- Kol-1 (Kredit Lancar)
Pembayaran bunga dan pokok selalu tepat waktu tanpa tunggakan. Kondisi ini menunjukkan kredit sehat dan masuk kategori Performing Loan. - Kol-2 (Dalam Perhatian Khusus / DPK)
Ada keterlambatan pembayaran antara 1–90 hari. Masih masuk Performing Loan, namun bank mulai memberi pengawasan lebih intensif. - Kol-3 (Kredit Tidak Lancar)
Tunggakan berlangsung 91–120 hari. Sudah masuk Non Performing Loan (NPL) dan biasanya bank akan mengirimkan peringatan resmi. - Kol-4 (Kredit Diragukan)
Pembayaran tertunda 121–180 hari. Bank menilai kemungkinan pelunasan sangat kecil dan mulai mempersiapkan langkah hukum atau pelelangan jaminan. - Kol-5 (Kredit Macet)
Menunggak lebih dari 180 hari. Umumnya, bank langsung mengeksekusi agunan untuk meminimalisir kerugian.
Ringkasan:
- Kol-1 & Kol-2 = Performing Loan (risiko rendah)
- Kol-3 s/d Kol-5 = Non Performing Loan (risiko tinggi)
Dampak Skor terhadap Pengajuan Pinjaman
Skor kolektibilitas menjadi filter utama bagi bank dalam menyaring calon debitur:
- Kol-1 (Lancar) → Peluang persetujuan sangat besar, asal syarat lain seperti penghasilan dan jaminan terpenuhi.
- Kol-2 (Perhatian Khusus) → Masih bisa disetujui, tapi proses evaluasi akan lebih ketat.
- Kol-3 hingga Kol-5 (NPL) → Hampir pasti ditolak karena dianggap berisiko gagal bayar tinggi.
Dengan kata lain, skor buruk akan menjadi hambatan besar dalam memperoleh akses kredit, bahkan jika Anda menawarkan jaminan.
Tips Menjaga Skor BI Checking Tetap Positif
Menjaga skor kredit tetap di level terbaik (Kol-1) bukan hal sulit jika dilakukan secara konsisten. Berikut langkah yang bisa diterapkan:
- Bayar Cicilan Tepat Waktu
Ketepatan pembayaran adalah faktor terpenting dalam penilaian. - Atur Pinjaman Sesuai Kemampuan
Hindari rasio utang lebih dari 40% dari pendapatan bulanan agar pembayaran tetap lancar. - Jangan Biarkan Tunggakan Menumpuk
Meski keterlambatan hanya beberapa hari, hal ini bisa menurunkan skor Anda. - Manfaatkan Restrukturisasi Kredit
Jika mengalami kesulitan finansial, segera hubungi pihak bank untuk mengatur ulang skema pembayaran. - Cek Data Kredit Secara Berkala
Mintalah laporan SLIK dari OJK untuk memastikan tidak ada kesalahan pencatatan.
Selain itu, membangun riwayat kredit positif juga bisa dilakukan dengan mengajukan pinjaman kecil terlebih dahulu. Misalnya, menggunakan fasilitas kartu kredit atau kredit tanpa agunan (KTA) dalam jumlah terbatas, lalu melunasinya tepat waktu. Cara ini dapat meningkatkan kepercayaan bank dan menjadi modal positif jika suatu saat Anda mengajukan pinjaman lebih besar.
Skor BI Checking adalah cerminan reputasi keuangan yang dilihat oleh seluruh lembaga pembiayaan. Menjaganya tetap baik berarti membuka peluang lebih besar untuk mendapatkan kredit di masa depan. Dengan disiplin membayar cicilan, mengatur pinjaman secara bijak, dan memantau data secara rutin, Anda bisa mempertahankan skor di level aman dan membangun kepercayaan dari pihak bank.
Ingat, skor kredit yang sehat tidak hanya membantu pengajuan kredit baru, tetapi juga dapat memberi keuntungan lain, seperti bunga pinjaman yang lebih rendah dan akses ke produk keuangan eksklusif. Artinya, menjaga skor BI Checking bukan hanya soal lolos pinjaman, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan finansial Anda.
One thought on “Skor BI Checking 1–5: Panduan Aman Lolos Kredit Bank”