Punya Gaji UMR Tapi Mau Pensiun Rp 1 Miliar? Ini Strategi Cerdas yang Harus Kamu Lakukan Sekarang!

Strategi

Ingin pensiun dengan dana Rp 1 miliar meski gaji hanya UMR? Simak strategi cerdas mengatur keuangan, investasi, dan side hustle dari para ahli keuangan agar mimpi pensiun sejahtera jadi kenyataan.

 

TradesphereFx – Banyak pekerja dengan gaji setara Upah Minimum Regional (UMR) berpikir bahwa memiliki dana pensiun hingga Rp 1 miliar hanyalah mimpi. Namun, menurut para perencana keuangan, mimpi ini bisa diwujudkan dengan strategi yang tepat, disiplin, dan kemauan untuk melangkah sejak dini.

Perencana Keuangan Andy Nugroho menjelaskan bahwa langkah awal yang perlu dilakukan adalah menghitung kebutuhan hidup setelah pensiun. Perhitungan ini mencakup biaya hidup bulanan dari masa pensiun hingga akhir usia harapan hidup. Hasil dari estimasi tersebut akan menjadi target utama yang harus dicapai selama masih aktif bekerja.

Sebagai gambaran, jika kebutuhan hidup bulanan setelah pensiun diasumsikan sebesar Rp 5 juta, dan seseorang pensiun pada usia 56 tahun dengan harapan hidup hingga usia 72 tahun, maka total dana pensiun yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 960 juta.

“Dengan asumsi tersebut, kita tahu berapa banyak yang harus ditabung sejak dini. Misalnya seseorang saat ini berusia 25 tahun dengan gaji Rp 5 juta per bulan, berarti masih ada waktu sekitar 31 tahun hingga usia pensiun. Artinya, selama 31 tahun ke depan, kita harus bisa mengumpulkan Rp 960 juta,” kata Andy, Rabu (11/6/2025).

Jika dihitung secara sederhana, seseorang harus menyisihkan sekitar Rp 31 juta per tahun atau sekitar Rp 2,5 juta per bulan untuk mencapai target dana tersebut. Namun dengan penghasilan yang setara UMR, angka ini tentu terasa sangat berat.

Andy menyarankan agar setiap individu tetap menyisihkan minimal 10% dari penghasilannya untuk dana darurat maupun dana pensiun. Dengan penghasilan Rp 5 juta, menyisihkan Rp 500 ribu per bulan sudah menjadi awal yang baik, meski masih jauh dari target Rp 2,5 juta per bulan.

“Kalau masih kurang dari target, maka jalan satu-satunya adalah meningkatkan pemasukan. Ini bisa dilakukan dengan mengambil pekerjaan tambahan (side job), memulai bisnis kecil-kecilan, atau mulai belajar investasi sejak dini,” tambah Andy.

Yang terpenting, lanjutnya, hasil dari tambahan penghasilan ini tidak seluruhnya dihabiskan untuk konsumsi saat ini. Disarankan agar setidaknya 30% dari penghasilan tambahan disisihkan kembali untuk memperkuat dana pensiun di masa depan.

Selain itu, Andy juga menekankan pentingnya mengikuti program-program dana pensiun yang sudah tersedia, seperti Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan, atau program pensiun yang disediakan oleh tempat kerja masing-masing.

“Program seperti ini sangat membantu. Kalau kita resign, sebisa mungkin saldo di program tersebut jangan langsung dicairkan, kecuali benar-benar dalam kondisi darurat,” katanya.

Mulai Sejak Dini dan Konsisten

Hal senada juga disampaikan oleh Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, yang menekankan bahwa kunci utama dalam membangun dana pensiun adalah konsistensi dan waktu.

“Mulai dari sekarang, alokasikan minimal 10% penghasilan untuk tabungan pensiun. Semakin dini mulai, semakin besar akumulasi yang bisa dicapai, terutama karena adanya efek bunga majemuk,” ujar Eko.

Ia juga menegaskan bahwa membangun dana pensiun bagi pekerja UMR memang tidak mudah, terlebih jika target hidup saat tua terlalu tinggi. Oleh karena itu, realistis dalam menentukan gaya hidup pensiun juga penting.

Sebagai solusi, Eko menganjurkan agar pekerja mencari instrumen investasi yang mampu memberikan return lebih tinggi dari inflasi. Jika inflasi tahunan diperkirakan 5%, maka instrumen investasi yang dipilih sebaiknya memberikan return minimal 6-7% per tahun.

“Kalau cuma menabung di tabungan biasa, nilainya akan tergerus inflasi. Makanya, carilah instrumen yang lebih tinggi daripada inflasi. Emas bisa jadi salah satu opsi yang cukup aman dan secara historis performanya lebih baik,” jelas Eko.

Alternatif Investasi dan Strategi Tambahan

Beberapa instrumen investasi yang dapat dipertimbangkan antara lain reksa dana, emas, obligasi pemerintah (SBN), hingga saham bagi yang sudah memahami risiko dan strategi bermain di pasar modal. Kuncinya adalah diversifikasi dan tidak menaruh seluruh dana di satu tempat.

Bagi yang memiliki jiwa wirausaha, membuka usaha kecil seperti bisnis makanan ringan, reseller online, atau dropship bisa menjadi tambahan pemasukan yang stabil. Jika dikembangkan secara konsisten, bisnis ini juga bisa menjadi sumber pendapatan pasif saat sudah pensiun nanti.

“Intinya adalah menyiapkan masa tua sedini mungkin, baik melalui menabung, investasi, maupun menambah penghasilan dari aktivitas lain. Jangan tunggu sampai terlambat,” pungkas Andy.

Pensiun dengan dana Rp 1 miliar meskipun bergaji UMR bukan mustahil. Butuh waktu, disiplin, dan strategi keuangan yang tepat. Mulailah dari menyisihkan sebagian penghasilan, manfaatkan program pensiun yang tersedia, belajar investasi, dan jika memungkinkan, tambah pemasukan lewat side job atau bisnis. Semakin awal Anda memulai, semakin besar peluang Anda untuk menikmati masa pensiun yang tenang dan sejahtera.

One thought on “Punya Gaji UMR Tapi Mau Pensiun Rp 1 Miliar? Ini Strategi Cerdas yang Harus Kamu Lakukan Sekarang!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *