Jakarta, TradesphereFX – Indonesia akan memiliki pusat tenaga nuklir berkapasitas hingga 4,3 gigawatt (GW) yang akan dibangun. Menurut Hashim S. Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden RI Bidang iklim dan Energi, rencana tersebut merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk melakukan transisi energi.
Akan ada tiga pusat tenaga nuklir sebesar 1 GW dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang akan dibangun adalah SMR terapung.
Hashim mengatakan dalam acara ESG Sustainability Forum 2025, dikutip dari CNBC Indonesia Jumat (3/10/15), “Kalau tidak salah sampai 4;3 GW termasuk SMR yang terapung (floating), dan ada satu dua tiga pusat tenaga nuklir besar 1 GW masing-masing, ini semua menjawab tantangan perubahan iklim.”
Menurut Dewan Energi Nasional (DEN), Indonesia memiliki 29 lokasi petensia yang dapat digunakan untuk pembangunan PLTN. Kapasitas total PLTN yang dapat dibangun di lokasi-lokasi ini mencapai 54 GW.
Baca juga, Menko Polkam: 100 Hari Kinerja Presiden Prabowo Selamatkan Rp6,7 Triliun dari Kejahatan Korupsi
Agus Ouji Prasetyono, anggota DEN, menyatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi berbagai lokasi yang dapat digunakan untuk pembangunan PLTN, mulai dari Sumatera hingga Papua.
Jika penelitian tersebut diterima, ada sekitar 29 kemungkinan untuk membangun energi nuklir, dengan total 45 hingga 54 gigawatt. Dalam acara Anugerah DEN 2024, dikutip Senin (6/1/2925), dia menyatakan, “Itu pada daya-daya tertentu yang umumnya di luar jawa untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.”
Namun, Agus menyatakan bahwa untuk membangun PLYN, Indonesia harus memenuhi tiga persyaratan. Pertama, Badan Pelaksana Program Energi Nuklir (NEPO) harus dibentuk; kedua, partisipasi pihak berwenang; dan kedudukan nasional.
One thought on “RI Bermaksud Membangun Pusat Tenaga Nuklir Kapasitas 4,3 Gigawatt”