Tradespherefx – Melalui akun X miliknya, @donaltrump, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS tidak akan campur tangan langsung dalam situasi di Suriah. Tetapi akan menyerahkan penyelesaian masalah tersebut kepada Suriah sendiri. Pernyataan ini berbeda dengan posisi Presiden AS saat ini, Joe Biden, yang lebih terbuka untuk terlibat dalam transisi kekuasaan di Suriah.
Posisi Berbeda Antara Biden dan Trump Mengenai Suriah
Joe Biden menyebut dirinya siap untuk berpartisipasi dalam transisi kekuasaan Presiden Suriah Bashar al-Assad. Yang dilaporkan melarikan diri ke Rusia akibat pemberontakan di negaranya. Biden menyatakan bahwa AS memantau beberapa kelompok pemberontak di Suriah. Tetapi memperingatkan bahwa beberapa dari mereka memiliki catatan buruk terkait terorisme dan pelanggaran hak asasi manusia.
Biden juga menyoroti potensi kelompok Negara Islam (ISIS) memanfaatkan kekosongan kekuasaan di Suriah untuk kembali memperkuat posisinya. “Kami tidak akan membiarkan itu terjadi,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa AS telah melakukan serangan terhadap ISIS di Suriah baru-baru ini.
Namun, Trump memiliki pandangan yang sangat berbeda. Menurutnya, “Suriah berada dalam kekacauan, tetapi itu bukan urusan kami. AS seharusnya tidak terlibat.”
Tanggapan Trump terhadap Situasi Suriah
Trump berpendapat bahwa kekacauan di Suriah sebagian besar disebabkan oleh kegagalan mantan Presiden Barack Obama untuk memenuhi janji-janjinya mengenai “garis merah.” Ia menyebut bahwa keterlibatan Rusia di Suriah adalah konsekuensi langsung dari ketidaktegasan Obama.
Sementara itu, Biden menyebut pelengseran Assad sebagai keadilan yang layak untuk rakyat Suriah. Ia menekankan bahwa tujuan AS adalah mendukung Suriah yang merdeka dengan konstitusi baru melalui proses yang dipimpin oleh PBB. Trump, di sisi lain, mencatat bahwa oposisi Suriah telah berhasil menguasai banyak kota dengan serangan terkoordinasi, yang menunjukkan langkah besar menuju penggulingan Assad.
AS dan Tantangan Rusia di Suriah
Biden juga menyoroti hubungan kuat Rusia dengan Ukraina dan kerugian besar yang dialami Rusia dalam perang tersebut. Yang menurutnya melemahkan kemampuan Rusia untuk mempertahankan posisi strategis di Suriah. Di tengah tantangan ini, Biden menegaskan bahwa AS akan bekerja dengan semua pihak di Suriah untuk mencapai transisi politik yang damai dan berkeadilan.
Sebaliknya, Trump menekankan bahwa AS tidak perlu campur tangan. “Suriah bukan teman kita, dan kita tidak perlu terlibat,” katanya.
Artikel ini mencerminkan pendekatan yang berbeda dari dua presiden terhadap konflik di Suriah dan bagaimana pengaruh kebijakan luar negeri AS dapat membentuk masa depan kawasan tersebut.
One thought on “Trump Akan Segera Dilantik Sebagai Presiden pada 20 Januari 2025”