Gangguan Ormas pada Pembangunan Pabrik BYD di Subang Picu Reaksi Tegas Moeldoko

Pembangunan Pabrik BYD di Subang Diusik Ormas, Moeldoko: Tumpas Saja Itu!

TradeSphereFx – Pembangunan pabrik kendaraan listrik BYD di Subang Smartpolitan, Jawa Barat, dilaporkan mengalami gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) berupa aksi premanisme. Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengungkapkan hal ini usai menerima laporan selama kunjungan kerja ke Shenzhen, China.

“Ada masalah premanisme ormas yang mengganggu pembangunan fasilitas produksi BYD. Pemerintah harus tegas menangani ini. Jangan sampai investor merasa tidak dapat jaminan keamanan, syarat dasar berinvestasi di Indonesia,” tegas Eddy, dikutip dari Antara.

Moeldoko: “Tumpas Saja Itu!”

Merespons insiden ini, Ketua Umum Periklindo Moeldoko mendukung langkah tegas Gubernur Jawa Barat:
“Saya mendukung tindakan Gubernur Jabar. Tumpas saja itu!” tegas mantan Kepala Staf Kepresidenan ini di Jakarta (22/4).

Moeldoko menyayangkan gangguan terhadap proyek yang diproyeksikan sebagai pabrik otomotif terbesar di ASEAN ini. Ia menegaskan, masyarakat seharusnya mendukung iklim investasi:
“Alih-alih mengganggu, masyarakat harus berperan menciptakan iklim investasi baik. Investasi membuka lapangan kerja, tapi ironis jika justru diganggu oleh pihak tertentu.”

Dampak Investasi BYD bagi Ekonomi Indonesia

1. Nilai Investasi dan Skala Proyek

  • Total investasi: Rp11,7 triliun

  • Luas lahan: 108 hektare (akan berkembang menjadi 126 Ha)

  • Kapasitas produksi: 150.000 unit/tahun (akan ditingkatkan)

  • Tenaga kerja: 8.700 orang (potensi naik menjadi 18.814 orang)

2. Multiplier Effect

  • Penciptaan ribuan lapangan kerja baru

  • Transfer teknologi kendaraan listrik (EV) dan baterai

  • Pengembangan rantai pasokan lokal untuk industri EV global

  • Pembangunan pusat R&D dan fasilitas pelatihan berbasis teknologi hijau

3. Target Operasional

Pabrik ditargetkan mulai produksi komersial awal 2026, dengan rencana ekspansi ke produksi baterai dan kendaraan Plug-in Hybrid (PHEV).

Pesan Kunci

  • Keamanan investasi adalah prasyarat utama bagi masuknya modal asing.

  • Kolaborasi masyarakat-pemerintah diperlukan untuk menciptakan ekosistem investasi yang kondusif.

  • Proyek BYD di Subang berpotensi menjadi katalis pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.

Langkah ke Depan:
✔ Penegakan hukum terhadap aksi premanisme
✔ Sosialisasi manfaat investasi kepada masyarakat
✔ Percepatan penyelesaian proyek dengan dukungan multisektor

One thought on “Gangguan Ormas pada Pembangunan Pabrik BYD di Subang Picu Reaksi Tegas Moeldoko

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *