LG Energy Solution Hentikan Investasi Rp130 Triliun di Indonesia, Proyek Baterai Listrik Dibatalkan

LG Energy Solution Hentikan Investasi Rp130 Triliun di Indonesia, Proyek Baterai Listrik Dibatalkan

TradeSphereFx -Sebuah keputusan mengejutkan datang dari raksasa baterai asal Korea Selatan, LG Energy Solution (LGES), yang memilih mundur dari proyek strategis pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia. Investasi senilai 11 triliun won atau sekitar Rp130 triliun resmi ditarik, meski sebelumnya telah terbentuk konsorsium dan pabrik mulai dibangun di Karawang.

Evaluasi Ulang Jadi Pemicu Penghentian Proyek

Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada 18 April 2025, LGES mengumumkan pembatalan proyek rantai pasok baterai kendaraan listrik yang sebelumnya dirancang di Indonesia. Menurut laporan Edaily, keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai faktor, mulai dari dinamika pasar global hingga ketidakpastian iklim investasi.

“Setelah mempertimbangkan banyak aspek, kami sepakat untuk secara resmi mengakhiri keterlibatan kami dalam proyek besar di Indonesia,” tulis pernyataan LGES, yang dikutip pada Rabu (23/4).

Proyek Strategis yang Sempat Menjanjikan

Kolaborasi antara Indonesia dan LGES dimulai sejak 2022, saat Menteri Investasi Bahlil Lahadalia bertemu langsung dengan CEO LGES, Young Soo Kwon, untuk membahas pengembangan industri baterai berbasis nikel. Proyek ini merupakan kerja sama antara pemerintah, BUMN, dan konsorsium LG yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, POSCO Future M, dan LX International.

Nilai total investasinya ditaksir mencapai USD 9,8 miliar, yang melibatkan pihak Indonesia melalui ANTAM dan Indonesia Battery Corporation (IBC). Proyek ini juga menjadi simbol kuat upaya hilirisasi sumber daya alam nasional dan penguatan industri strategis masa depan.

Sempat Hadapi Tantangan Global

Meskipun optimisme sempat menyelimuti proyek ini, LGES sempat mengalami tantangan besar, terutama setelah penerapan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat yang memengaruhi rantai pasok bahan baku baterai secara global.

Tak hanya itu, pada awal tahun 2023, negosiasi antara LGES dan pihak Indonesia sempat mengalami kebuntuan. Namun, Bahlil menegaskan kala itu bahwa LGES masih berkomitmen dan akan tetap menjalankan proyek.

Langkah awal yang telah dilakukan adalah pembangunan pabrik sel baterai di Karawang senilai USD 1,1 miliar, dengan target produksi sebesar 10 GWh per April 2024.

Rencana Ambisius yang Gagal Terwujud

Proyek ini awalnya dirancang membentuk rantai pasok baterai terintegrasi di Indonesia, termasuk fasilitas smelter, prekursor, katoda, dan pengembangan pertambangan di Halmahera bersama ANTAM.

Dengan luas area 275 hektar, proyek ini ditargetkan menghasilkan baterai hingga 200 GWh per tahun, cukup untuk memenuhi kebutuhan sekitar 3,5 juta kendaraan listrik.

Sayangnya, mimpi besar ini harus terhenti di tengah jalan.

Alasan Mundurnya LGES: Pasar & Profitabilitas

Perubahan cepat dalam pasar kendaraan listrik global selama tiga tahun terakhir, ditambah dengan stagnasi permintaan dan kekhawatiran terhadap profitabilitas jangka panjang, menjadi alasan utama mengapa LGES memilih menghentikan investasinya.

Indonesia, meski memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, dinilai belum cukup kuat menjamin iklim investasi yang stabil untuk proyek sebesar ini.

One thought on “LG Energy Solution Hentikan Investasi Rp130 Triliun di Indonesia, Proyek Baterai Listrik Dibatalkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *